Kamis, 03 Juli 2014

  PELAYANAN KB METODE OPERASI PADA PRIA (MOP)
 


 
 I. Pengertian MOP

    Sterilisasi ialah memandulkan lelaki atau wanita dengan jalan operasi (pada umumnya) agar tidak dapat menghasilkaan keturunan. Sterilisasi pada lelaki disebut vasektomi atau vas ligation. Vasektomi ialah usaha untuk mengikat (memotong) saluran sperma, sehingga sel mani laki-laki tidak dapat berfungsi. Caranya ialah memotong saluran mani (vas deverens) kemudian kedua ujungnya diikat, sehingga sel sperma tidak dapat mengalir keluar penis (uretra). Sterilisasi lelaki termasuk operasi ringan, tidak memerlukan perawatan di rumah sakit dan tidak menggagu kehidupan seksual. Lelaki tidak kehilangan sifat kelelakiannya karena operasi. Nafsu seks dan potensi lelaki tetap dan waktu melakukan koitus, terjadi pula ejakulasi, tetapi yang terpencar hanya semacam lender yang tidak mengadung sel sperema.
Lelaki yang disterilisasi itu testisnya (buah zakar) masih tetap berfungsi, sehingga lelaki masih mempunyai semua hormon yang diperlukan. Juga kepuasan seks tetap sebagaimana biasa. Demikian pula kelenjer-kelenjer yang membuat cairan putih tidak berubah, sehingga pada waktu puncak kenikamatan seks (orgasme), cairan putih masih keluar dari penis.
 
 II. Keuntungan dan Kelebihan MOP

     Yang dapat menjalani Vasektomi (MOP) ialah laki-laki subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri beresiko tinggi.

Yang sebaiknya tidak menjalani Vasektomi (MOP):
Infeksi kulit atau jamur di daerah kemaluan
Menderita kencing manis
Hidrokel atau varikokel yang besar
Hernia inguinalis
Anemia berat, ganguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia
 
Keuntungan Vasektomi (MOP) :
Sangat efektif dan “permanen”
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
Tidak menggangu hubungan seksual
Tindakan bedah yang aman dan sederhana
 
Kerugian Vasektomi (MOP) :
Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak
Harus ada tindakan pembedashan minor.

III. Efek samping MOP

Indikasi Vasektomi :
Pada dasarnya indikasi ini untuk melakukan vasektomi ialah bahwa pasangan suami istri tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya.

Kontraindikasi Vasektomi :
Sebetulnya tidak ada kontraindikasi untuk vasektomi, hanya apabila ada kelainan local atau umum yang dapat mengganggu sembuhnya luka operasi, kelainan itu harus disembuhkan dahulu.

Komplikasi vasektomi antara lain :
Infeksi pada sayatan, rasa nyeri/sakit, terjadinya hematoma oleh karena perdarahan kapilar, epididimitis, terbentuknya granuloma.

IV. Cara Pemasangan MOP

    Mula-mula kulit skrotum di daerah operasi dibersihkan. Kemudian dilakukan anastesia local dengan larutan xilokain. Anastesia dilakukan di kulit skrotum dan jaringan sekitarnya di bagian atas, dan pada jaringan di sekitar vas deferens. Vas dicari dan stelah ditentukan lokasinya, dipegang sedekat mungkin di bawah kulit skrotum. Setelah itu, dilakukan sayatan pada kulit skrotum sepanjang 0,5 – 1 cm di dekat tempat vas deferens. Setelah vas kelihatan, dijepit dan dikeluarkan dari sayatan ( harus diyakinkan bahwa vas yang dikeluarkan itu ), vas dipotong sepanjang 1 – 2 cm dan kedua ujungnya diikat. Setelah kulit dijahit, tindakan diulangi pada sebelah yang lain.

Waktu pelaksanaan Vasektomi (MOP)
Tidak ada batasan usia, dapat dilaksanakan bila diinginkan. Yang penting sudah memenuhi syarat sukarela, bahagia, dan kesehatan.
Istri beresiko tinggi

Waktu pelaksanaan Vasektomi (MOP) di Rumah Sakit, puskesmas dan klinik KB. 
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
1. Tidur dan istirahat cukup
2. Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan
3. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik
4. Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar
5. Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani atau cap jempol

V. Perawatan Vasektomi ( MOP )

Perawatan setelah tindakan Vasektomi (MOP)
1. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari.
2. Jagalah kebersihan dnegan membersihkan diri secara teratur dan jaga agarluka bekas operasi tidak terkena air atau kotoran.
3. Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk.
4. Pakailah celana dalam yang kering dan bersih, dan jangan lupamenggantinya setiap hari.
5. Janganlah bersenggama bila luka belum sembuh. Boleh berhubungan seksual setelah tujuh hari setelah operasi.  Bila isteri tidakmenggunakan alat  kontrasepsi, senggama dilakuakn dengan memakai kondom sampai 3 bulan  setelah operasi.
Kegagalan vasektomi dapat terjadi oleh karena terjadi rekanalisasi spontan, gagal mengenal dan memotong vas deferens, tidak diketahui adanya anomaly vas deferens misalnya ada 2 vas di sebelah kanan atau kiri, koitus dilakukan sebelum kantong seminalnya betul-betul kosong.
 
Daftar Pustaka


Winkjosastro H. Ilmu Kandungan. Jakarta : pembahasan tentang metode operasi pada pria, 2009

1 komentar: